KABUPATEN KENDAL | ||
KECAMATAN PATEBON | ||
DESA KUMPULREJO | ||
PROFIL DESA | ||
TAHUN 2021 | ||
POTENSI SUMBER DAYA ALAM |
1. LUAS WILAYAH MENURUT PENGGUNAAN
A. TANAH SAWAH
Jenis Sawah | Luas (Ha) |
1. Sawah irigasi teknis | |
2. Sawah irigasi ½ teknis | |
3. Sawah tadah hujan | |
4. Sawah pasang surut | |
Total luas (1+2+3+4) |
B. TANAH KERING
Jenis Tanah Kering | Luas (Ha) |
1. Tegal / Ladang | |
2. Pemukiman | |
3. Pekarangan | |
Total luas (1+2+3) |
C. TANAH BASAH
Jenis Tanah Basah | Luas (Ha) |
1. Tanah Rawa | |
2. Pasang Surut | |
3. Lahan Gambut | |
4. Situ / Waduk / Danau | |
Total luas (1+2+3+4) |
D. TANAH FASILITAS UMUM
Jenis Fasilitas Umum | Luas (Ha) |
1. Kas Desa/Kelurahan (a+b+c+d) : | |
a. Tanah bengkok | |
b. Tanah titi sara | |
c. Kebun desa | |
d. Sawah desa | |
2. Lapangan olahraga | |
3. Perkantoran pemerintah | |
4. Ruang publik/taman kota | |
5. Tempat pemakaman desa/umum | |
6. Tempat pembuangan sampah | |
7. Bangunan sekolah/perguruan tinggi | |
8. Pertokoan | |
9. Fasilitas pasar | |
10. Terminal | |
11. Jalan | |
12. Daerah tangkapan air | |
13. Usaha perikanan | |
14. Sutet/aliran listrik tegangan tinggi | |
Total luas (1+2+3+4+5+6+7+8...+14) |
E. TANAH PERKEBUNAN
Jenis Perkebunan | Luas (Ha) |
1. Tanah Perkebunan Rakyat | |
2. Tanah Perkebunan Negara | |
3. Tanah Perkebunan Swasta | |
4. Tanah Perkebunan Perorangan | |
Total luas (1+2+3+4) |
F. TANAH HUTAN
Jenis Hutan | Luas (Ha) |
1. Hutan lindung | |
2. Hutan produksi (a+b) | |
a. Hutan produksi tetap | |
b. Hutan terbatas | |
3. Hutan konservasi | |
4. Hutan adat | |
5. Hutan asli | |
6. Hutan sekunder | |
7. Hutan buatan | |
8. Hutan mangrove | |
9. Hutan suaka (a+b) | |
a. Suaka alam | |
b. Suaka margasatwa | |
10. Hutan rakyat | |
Total luas (1+2+3+....+10) | |
Luas Desa/Kelurahan (A+B+C+....+F) |
2. IKLIM
Curah hujan | mm |
Jumlah bulan hujan | Bulan |
Kelembapan | |
Suhu rata-rata harian | 0C |
Tinggi tempat dari permukaan laut | mdl |
3. JENIS DAN KESUBURAN TANAH
Warna tanah (sebagian besar) | Hitam / |
Abu-Abu | |
Tekstur tanah | Lampungan |
Tingkat kemiringan tanah (o) | |
Lahan kritis (Ha) | |
Lahan terlantar (Ha) |
TINGKAT EROSI TANAH
Jenis Erosi | Luas (Ha) |
Tanah Erosi Ringan | |
Tanah Erosi Sedang | |
Tanah Erosi Berat | |
Tanah Yang Tidak Ada Erosi |
4 TOPOGRAFI
Bentangan wilayah | Keberadaan | Luas (Ha) |
(P= Ada) | ||
1. Desa dataran rendah | ||
2. Desa berbukit-bukit | ||
3. Desa dataran tinggi / pegunungan | ||
4. Desa lereng gunung | ||
5. Desa tepi pantai / pesisir | ||
6. Desa kawasan rawa | ||
7. Desa kawasan gambut | ||
8. Desa aliran sungai | ||
9. Desa bantaran sungai |
Letak | Keberadaan | Luas (Ha) |
(P= Ada) | ||
1. Desa kawasan perkantoran | ||
2. Desa kawasan pertokoan / bisnis | ||
3. Desa kawasan campuran | ||
4. Desa kawasan industri | ||
5. Desa kepulauan | ||
6. Desa pantai / pesisir | ||
7. Desa kawasan hutan | ||
8. Desa taman suaka | ||
9. Desa kawasan wisata | ||
10. Desa perbatasan dengan negara lain | ||
11. Desa perbatasan dengan provinsi lain | ||
12. Desa perbatasan dengan kabupaten lain | ||
13. Desa perbatasan antar kecamatan lain | ||
14. Desa DAS / bantaran sungai | ||
15. Desa rawan banjir | ||
16. Desa bebas banjir | ||
17. Desa potensial tsunami | ||
18. Desa rawan jalur gempa bumi |
ORBITASI
1. Jarak ke ibu kota kecamatan (km) | ||
a. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor (Jam) | ||
b. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor (Jam) | ||
c. Jumlah Kendaraan umum ke ibu kota kecamatan (Unit) | ||
2. Jarak ke ibu kota kabupaten/kota (km) | ||
a. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor (Jam) | ||
b. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor (Jam) | ||
c. Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten/kota (Unit) | ||
3. Jarak ke ibu kota provinsi (km) | ||
a. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan kendaraan bermotor (Jam) | ||
b. Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor (Jam) | ||
c. Kendaraan umum ke ibukota provinsi (Unit) |
Dipost : 20 Februari 2021 | Dilihat : 3500
Share :