Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi menghadirkan perubahan besar pada diri manusia,dan perubahan itu menimbulkan budaya baru dalam sistem informasi yang harus disuguhkan kepada masyarakat,informasi dapat berupa cetak yang berujud fisik dan pula elektronik melalui dunia internet .Menyadari hal ini,Pengetahuan jurnalistik perlu ditingkatkan wawasannya,perlu ada perbandingan dengan Pemerintah Kabupaten Kendal /kota yang lain untuk memacu perkembangan tehnologi informasi sebagaimana yang diprakarsai DPRD Kendal untuk mengirim Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Persatuan Wartawan Online Indonesia (PWOI) Kabupaten Kendal ke Surabaya.
Sebanyak 30 orang jurnalis yang berasal dari berbagai media yang ada di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, diantaranya dari Tribunsatu, Suara Merdeka, Delik Jateng dan Jawa Pos, dan berita desa kumpulrejo mengadakan kegiatan gathering yang difasilitasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kendal, selama 3 hari dari tanggal 6 hingga 8 Desember 2019, bertempat di Hotel Maxone Surabaya.
Hadir dalam kegiatan gathering, Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun, Kabag Umum DPRD Kendal Indar Suci Mulyani dan Sekretaris
Dewan Anwar serta Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang diwakili oleh Jefri SSos selaku Kepala Subbag Pers dan Liputan.
Kepala Bagian Umum DPRD Kendal, Indar Suci Mulyani mengatakan bahwa, gathering yang dilakukan merupakan sarana untuk menjalin sebuah kondisi yang harmonis dan sinergis antara jurnalis dengan DPRD. Kesempatan tersebut juga digunakan untuk melakukan diskusi dengan Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang diwakili oleh Jefri S.Sos selaku Kepala Subbag Pers dan Liputan yang merupakan bagian inti perbandingan antara kabupaten kendal Pemkob surabaya dalam memperlakukan pers .
Ketua DPRD Kendal dalam sambutannya mengatakan bahwa dipilihnya kota Surabaya sebagai tujuan kegiatan gathering dengan dasar dimana Pemkot Surabaya telah berhasil memaksimalkan keberadaan dan peran dari jurnalis atau media dalam menyampaikan informasi yang sangat diperlukan oleh masyarakat." Kesempatan ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk mempelajari apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya, hingga keberadaan media dapat bersinergi secara harmonis dengan DPRD dan Pemkab Kendal ", kata Makmun.
Sementara itu, dalam sebuah diskusi yang berlangsung dengan suasana yang bersahaja, Jefry Kepala Subbag Pers dan Liputan, mengatakan bahwa jurnalis yang ada di Surabaya adalah sebagai partner.Jefry menambahkan bahwa media dan jurnalis berperan sebagai evaluator yang memberikan saran dan kritik terhadap hal-,hal yang tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Pemkot Surabaya." Kunjungan ke insan pers yang kita lakukan bukan hanya pada saat terjadi permasalahan saja. Namun secara berkala, kita berkunjung ke media untuk melakukan diskusi terkait dengan isu-isu yang berkembang dan meminta masukannya ", kata Jefry.
Jefry juga menyampaikan bahwa keberadaan jurnalis juga mendapatkan perhatian yang besar dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani, satu diantaranya yaitu terkait dengan BPJS Kesehatan.
Menurut Jefry, Pemkot Surabaya berprinsip bahwa jurnalis yang ada di Surabaya, merupakan warga Kota Surabaya sehingga juga punya hak yang sama dengan warga yang lain." Iuran BPJS yang ditanggung oleh Pemkot adalah khusus bagi para jurnalis yang terdaftar di Humas Pemkot Surabaya ", kata Jefry.
Bagi desakumpulrejo berita yang diwakili chumaidi, pengalaman yang pertama ini akan menambah pengetahuan yang cukup untuk mengembangkan sistem informasi yang harus disuguhkan kepada masyarakat kabupaten kendal pada umumnya dan desa kumpulrejo pada khususnya.
(chu-A1)
Dipost : 09 Desember 2019 | Dilihat : 998
Share :