Kendal. Kumpulrejo.desa.id - Posyandu tak hanya berkutat seputar kesehatan anak dan balita saja, tetapi juga seputar kesehatan orang lanjut usia (lansia). Salah satunya posyandu lansia di desa Kumpulrejo, Patebon, Kendal yang rutin melakukan kegiatan untuk para anggota lansianya. Apa saja? "Setiap bulan kita adakan pemeriksaan gratis, tensi, cek kalau kepala pening pusing gitu, terus pemeriksaan denyut jantung dan juga penyuluhan seputar kegiatan lansia," tutur ketua kader posyandu lansia desa Kumpulrejo, Wiji Astuti (50) pada Sabtu (06/-1/2020).
Posyandu lansia di desa Kumpulrejo berdiri sejak tahun 2000. Hingga kini pun ada sekitar 90 orang anggota posyandu usia 60-80 tahun yang berasal dari beberapa dusun. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis juga penyuluhan, diharapkan para lansia bisa mengetahui kondisi kesehatannya.
Wiji Astuti, yang akrab disapa Wiji ini menuturkan setiap 2 minggu sekali, akan ada kegiatan di posyandu dari jam 10.00-12.00. Ada pula pemberian makanan tambahan seperti roti ataupun bubur kacang hijau. Lantas, apa saja kegiatan yang dilakukan para anggota?
"Kita adakan senam lansia seperti senam diabetes, lalu melakukan gerakan tangan membuka tutup lalu meremas, tujuannya agar tangan tidak kebas. Pinggang juga kita putar, kita geal-geolkan kan karena sering ya lansia ini ada pegal-pegal di pinggang, jadi dengan kita gerakkan pinggangnya bisa berkurang lah itu pegalnya," lanjut wanita berjilbab tersebut.
Dalam kegiatan posyandu lansia yang mayoritas beranggotakan perempuan ini, ada kendala yakni para peserta enggan ke posyandu karena tidak ada orang yang mengantar. Sebagai antisipasi, Wiji meminta bantuan kader-kader di setiap dusun untuk membawa para lansia. Jika tidak begitu, kepala desa pun terkadang menyediakan mobil sebagai trasnportasi para lansia menuju posyandu. Atau, ada pula para nenek yang tidak bisa meninggalkan cucu yang diurusnya karena si cucu sedang sakit. Nah, selama menjadi kader posyandu lansia, c mengaku lebih banyak merasakan suka ketimbang dukanya.
"Kadang ada ya nenek-nenek nih kita suruh periksa, eh dia bilang ngak mau periksa orang sudah sehat kok. Dia maunya ikut senam kumpul-kumpul, seru-seruan aja sama teman-temannya. Tapi lama-lama kita rayu, 'ayolah nek, mau ya diperiksa ya', ya lama-lama mau juga. Kebanyakan sukanya sih ya, karena senang melihat para lanisa kumpul-kumpul terus semangat gitu," kata Wiji.
Bahkan, Wiji bercerita ada peserta yang mengaku merasa jiwanya kembali seperti usia 17 tahun ketika ia melakukan senam lansia dan berkumpul bersama teman-temannya. Kesukaan Wiji mengelola posyandu lansia pun bertambah karena menurutnya para peserta meskipun usianya sudah sepuh tetapi mereka masih tangguh. Semangat untuk bertemu dengan tetangga di dusun lain dan berkumpul juga dikatakan Wiji patut diacungi jempol.
"Pokoknya kita senang sekali melihat para lansia ini masih semangat gitu walaupun usianya sudah tua. Maka dari itu, saya juga mengimbau untuk para lanisa ayolah kalau bisa setiap ada kegiatan seperti posyandu lansia ini, ikut, untuk memeriahkan. Untuk kesehatan kita juga kok ini, ibaratnya dari kita untuk kita," pungkas Wiji.
Dipost : 20 Januari 2020 | Dilihat : 1671
Share :